Halo teman digitex, saat kamu menggunakan smartphone tentunya kamu sering mengakses sebuah website, bahkan saat membaca artikel ini kamu pasti mengakses website Digitex.id. Nah, website ini ibarat sebuah rumah dari informasi yang terdapat didalamnya.
Bila membahas website kamu akan detemukan dengan istiah “Domain”, apa itu domain. Domain adalah alamat dari sebuah website. Kembali pada analogi diatas apabila website adalah sebuah rumah, maka domain adalah alamat dari rumah tersebut. Sehingga apabila kamu ingin berkunjung kesebuah rumah, tentunya kamu harus mengetahui alamat rumah itu.
Apabila kamu pernah terbesit untuk membuat website, maka kamu harus tahu apa itu domain. Memahami lebih jauh mengenai apa itu domain, Digitex akan menjelaskan apa itu domain, fungsinnya, jenis – jenis dari domain, serta cara kerja domain. Untuk lebih lanjut, simak penjelasan kami di bawah ya !.
Apa Itu Domain?
Domain adalah adalah alamat website yang biasanya memiliki nama unik yang berfungsi untuk mengarahkan pengguna browser ke website tertentu. Sistem nama domain terdiri dari dua elemen, yaitu nama domain dan ekstensi domain. Nama domain nama alamat yang mewakili website yang dituju. Sementara ekstensi domain adalah bagaian akhir domain yang umum dikenal seperti .ID, .COM, .ORG dan lainya.
Contoh dari gabungan dua elemen domain tersebut adalah situs kami digitex.id. Nama domain adalah “digitex” dan ekstensi domain adalah “.id”. Mudah dipahami bukan?. Pada dasarnya, sistem nama domain adalah pengganti dari penggunaan alamat IP yang berupa kombinasi angka yang sulit untuk di hafal.
Apabila kamu pernah melakukan registrasi sebuah domain, maka setiap registrasi domain itu akan dikelola oleh sebuah lembaga bernama “Internet Corporation for Assigned Names and Numbers” atau di singkat ICANN.
Nah setelah tahu apa itu domain, mungkin kalian angka bertanya apa fungsi dari sebuah domain, baik akan kami jelaskan.
Fungsi Domain
Pada prinsipnya, sebuah website diwakili oleh sebuah IP address atau alamat IP. Alamat IP ini berupa rangkaian angka yang digunakan komputer untuk mengambil data dari server, karena bagaimanapun sistem komputer bekerja dengan memahami kombinasi angka.
Faktanya mengingat kombinasi angka sulit dilakukan apabila dibandingkan dengan mengingat sebuah nama. Terlebih lagi alamat IP yang dihafalkan sangat banyak maka akan semakin sulit bagi kita pengakses website untuk mengingatnya.
Sehingga, domain dihadirkan untuk menggantikan rangkaian angka yang sangat banyak tadi menjadi sebuah nama yang akan mudah untuk di ingat. Jadi fungsi utama dari domain adalah menerjemahkan alamat IP menjadi sebuah nama website yang mudah di ingat, sehingga pengguna tidak perlu repot memasukan rangkaian angka atau mengingatnya.
Jenis – Jenis Domain
Domain yang paling banyak digunakan adalah TLD, ccTLD dan gTLD.
1. TLD (Top Level Domain)
TLD atau Top Level Domain adalah jenis domain yang populer digunakan pengguna. Seperti namanya, Top Level Domain adalah nama tingkat atas dalam Domain Name System (DNS) di internet. Tersedia banyak bahkan ribuan TLD yang bisa kita gunakan. Top Level Domain yang paling banyak digunakan adalah .com, .org, .edu dan .net.
2. ccTLD (Country Code Top Level Domain)
Seperti namanya ccTLD digunakan untuk sebuah negara dan hanya menggunakan 2 huruf berdasarkan kode negara internasional. Misalnya untuk .ID untuk negara Indonesia, kemudia .JP untuk negara Jepang dan .UK untuk United Kingdom. Domain jenis ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang membuat situs khusus bagi wilayah-wilayah tertentu.
3. gTLD (Generic Top Level Domain)
Generic Top Level Domain merupakan jenis domain yang sesuai namanya yaitu umum digunakan di dunia. Biasanya, domain jenis ini digunakan berdasarkan kegunaan website. Contohnya, .COM untuk komersial, kemudian .EDU untuk website edukasi dan .INT untuk organisasi internasional seperti WHO.
Jenis Domain Lainnya
Ada juga jenis domain selain yang sisebutkan di atas, berikut penjelasannya:
1. SLD (Second Level Domain)
Second Level Domain atau SLD adalah nama yang terletak di depan TLD. Bisa kita sebut SLD adalah nama unik yang kamu daftarkan ketika membeli domain. Contoh dari jenis domain ini pada www.digitex.id SLD adalah digitex.
2. Subdomain atau TLD (Third Level Domain)
Secara tata letak TLD berada di paling depan dari kesulurhan URL. Fungsi jenis domain ini sebagai halaman baru atau turunan dari website. Contoh dari Subdomain atau TLD ini adalah www. Seperti www.google.com, www.youtube.com dan digitex.id.
3. Premium TLD
Premium Top Level Domain adalah jenis domain alternatif dengan penamaan premium. Beberapa contoh Premium TLD biasanya digunakan dengan peruntukan yang lebih khusus seperti .store untuk website belanja online, .travel untuk website pembelian tiket atau penginapan serta .doctor, .academy dan nama lainnya.
4. Addon Domain
Selain jenis yang disebutkan diatas ada juga nama yang mungkin sedikit berbeda dari nama di atas, yaitu addon domain. Addon domain adalah domain yang ditambahkan setelah memiliki domain utama. Simpelnya addon domain membuat kamu seolah memiliki domain baru, tetapi penyimpanannya yang tetap berada di dalam domain utama.
Contoh dari penerapan addon domain ini misalnya kamu meiliki domain “kabar.com”, kemudian kamu bisa menambahkan addon domain menjadi “kabarkita.com” atau nama lain yang kalian inginkan.
5. Parked Domain
Selain addon domain ada juga istilah parked domain, apakah itu?. Parked domain adalah fitur yang digunakan untuk mengarahkan satu atau beberapa domain tanpa konten ke satu domain utama.
Cara kerja dari parked domain sangat simpel. Contohhnya apabila kamu memiliki domain “contoh.com”, kamu juga bisa membuat “contoh.net”.
Cara Kerja Domain
Cara kerja dari domain secara sederhana sama seperti penjelasan di atas, yaitu menerjemahkan alamat IP. Lalu bagaimana secara detail cara penerjemahan tersebut?
Setelah domain meringkas alamat IP yang terdiri dari rangkaian angka, informasi tersebut akan di simpan pada DNS (Domain Name System) Server. DNS server akan menyimpan daftar alamat IP seperti daftar kontak nomor handphone. Sehingga, ketika pengguna menuliskan nama domain pada browser, DNS Server akan mengecek apakah alamat IP tersebut ada di daftar yang ia miliki.
Apabila setelah dicek tersedia, maka DNS akan menampilkan hasilnya ke browser. Jika tidak tersedia, maka informasi alamat IP akan di cari pada DNS Server yang lain hingga informasi alamat IP ditemukan.
Setelah berhasil, browser akan meminta data terkait website dan server hosting. Kemudian, DNS akan mengirimkan lagi dan selanjutnya browser akan menampilkan dalam bentuk halaman web kepada pengguna.
Walau terdengar rumit, proses ini terjadi sangat cepat hanya dalam hitungan detik, tergantung kecepatan server kalian.